MAKALAH
PENGARUH CAHAYA
TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Pelajaran Biologi Tahun Pelajaran 2013/2014
Oleh:
|
Hanna Siti
Nurhasanah
NIS. 111210184
XII-A3
|
|
PEMERINTAH
KABUPATEN CIAMIS
DINAS
PENDIDIKAN
SMA NEGERI 2 CIAMIS
Jln. KH. Ahmad Dahlan No. 02 Ciamis
Kode Pos 46211 Tlp. (0265) 771709
Disusun untuk memenuhi
salah satu tugas Mata Pelajaran Biologi
Tahun
Pelajaran 2013/2014
Laporan
Yang dipersiapkan dan disusun oleh
Hanna Siti Nurhasanh
NIS. 111210184
XI IPA-3
Ciamis, Agustus 2013
|
|
Penyusun
|
Guru Mata
Pelajaran Biologi
|
|
|
Hanna
Siti Nurhasnah
|
Dra.R.Siti Nugrahasari
|
NIS.111210184
|
NIP.196405181987032004
|
Bismillahirrahmanirrahiim…..
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah
SWT dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, alhamdulillah
saya telah menyelesaikan makalah mata pelajaran Biologi yang disusun dengan
sederhana berjudul “PENGARUH CAHAYA
TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT”.
Makalah ini tidak lain menyajikan hasil pengamatan
penyusun terhadap tanaman tomat selama
kurang lebih 12 hari, dimana cahaya matahari sebagai variable bebas dari
pengamatan tersebut. Dalam penelitian ini insyaallah akan memberikan manfaat
bagi saya khususnya, umumnya bagi pembaca agar dapat mengetahui bagaiman cara
pemberian cahaya yang baik bagi pertumbuhan tanaman tomat.
Dalam
penyelesaian makalah ini saya menyadari sepenuhnya bahwa secara nyata penyusun
merupakan makhluk Allah yang tidak luput dari kesalahan. Begitu pula dalam
penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak
kekurangannya, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati saya mengharapkan
kritik dan saran dari anda yang membaca makalah ini.
Ciamis, Agustus 2013
Penulis
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................... i
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iii
BAB I........................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 1
1.3 Tujuan.................................................................................................... 2
1.4 Hipotesis................................................................................................. 2
1.5 Manfaat.................................................................................................. 2
BAB II...................................................................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................... 3
BAB III..................................................................................................................... 4
BAHAN DAN METODE..................................................................................... 4
3.1 Alat Dan Bahan..................................................................................... 4
3.2 Metode Kerja......................................................................................... 4
BAB IV..................................................................................................................... 5
HASIL DAN ANALISI........................................................................................ 5
4.1 Hasil Pengamatan.................................................................................. 5
4.2 Analisis................................................................................................... 6
BAB
V...................................................................................................................... 8
PENUTUP............................................................................................................ 8
5.1 Kesimpulan............................................................................................. 8
5.2 Saran....................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 9
LAMPIRAN........................................................................................................ 10
Cahaya matahari adalah sumber energy
utama bagi kehidupan seluruh makhluk hidup di dunia. Bagi tumbuhan khusunya
yang berklorofil, cahaya matahari sangat menentukan proses fotosintesis.
Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan.
Makan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan energy untuk pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Cahaya merupakan factor penting terhadap berlangsungnya
fotosintesis, sementara fotosintesis merupakan proses yang menjadi kunci dapat berlangsungnya
proses metabolisme yang lain didalam tanaman.
Kekurangan cahaya matahari akan
mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan. Selain itu kekurangan cahaya
saat perkembangan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang
kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis
dan berwarna pucat (tidak hijau). Gejala etiolasi tersebut disebabkan oleh
kurangn cahaya atau tanaman berada di tempat yang gelap. Cahaya juga dapat
bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini
terjadi karena dapat memecu difusi
auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya.
Dikarenankan cahaya atau sinar
matahari sangan penting dan memberikan pengaruh besar terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, maka pada tugas kali ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai pengaruh cahaya dalam pertumbuhan
tanaman tomat
1.
Apakah
cahaya berpengaruh dalam pertumbuhan tanaman tomat?
2.
Bagaimana
pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tumbuhan tomat?
3.
Adakah
perbedaan pertumbuhan tanaman tomat yang memperoleh perbedaan cahaya?
1. Untuk mengetahui pengauh cahaya terhadap pertumbuhan
tanaman tomat
2. Untuk mengetahui adakah perbedaan dalam pertumbuhan
tanaman tomat yang memiliki perbedaan intensitas cahaya yang diberikan
Adanya perbedaan
pemeberian cahaya pada petumbuhan tanaman tomat tentu akan menghasilkan
perbedaan pertumbuhan. Tomat yang mendapatkan cahaya langsung akan tumbuh lebih
bagus dan lebih baik dari tanaman lain yang mendapatkan cahaya secara tidak langsung
ataupun tumbuhan yang diletakan ditempat yang gelap (tanpa cahaya).
Penelitian ini akan
memberaikan manfaat bagi saya maupun pembaca untuk memberikan informasi dalam pemberian intensitas tanaman tomat agar
mendapatakan pencahayaan yang baik sehingga menjadikan tanaman tersebut tumbuh
dengan maksimal.
Cahaya merupakan
salah satu factor yang sangat berpengaruh pada pertumbuhan tumbuhan. Hal itu
karena cahaya, terutama cahya matahari, merupakan factor yang sangat penting
untuk melakukan fotosintesis. Intensitas pencahayaan atau penyiaran yang
berbeda akan menghasilkan macam pertumbuhan tumbuhan yang berbeda. Respon
tumbuhan terhadap panjang penyinaran yang bervariasi disebut fotoperiodisme.
Respon itu meliputi dormansi (masa tidur yang bertujuan untuk mengatasi masa/
musim yang tidak menguntungkan untuk tumbuhan), pembungaan , perkecambahan, dan
perkembangan batang serta akar.
Dalam pengaruh
cahaya terhadap pertumbuhan tanaman tomat juga dipengaruhi oleh factor
eksternal diantaranya hormone dan gen. hormone yang paling berpengaruh terhadap
intensitas cahaya pada tumbuhan tomat adalah hormone auksin. Auksin merupakan
senyawa asetat yang terdapat pada tumbuhan. Auksin dapat ditemukan di embrio
biji, meristem tunas apikan, dan daun-daun muda. Selain berpengaruh
meningkatkan laju pemanjangan sel pada tumbuhan, auksin juga merupakan hormone
pengatur proses fisiologis yang dapat digunakan untuk memacu pembentukan buah tanpa
penyerbukan (disebut partenokapri). Ada beberapa macam auksin, yaitu rizokalin,
kaulokalin, dan antokalin. Rizokalin merupakan hormone pengatur pertumbuhan
akar (identic dengan vitamin B). Kaulokalin merupakan hormone pemacu
pertumbuhan batang. Filokalin merupakan hormone pemacu pertumbuhan daun.
Autokalin merupakan hormone pemacu pembentukanbunga.
1.
Polybag 3 lembar
2.
Biji tomat
15 biji
3.
Tanah
4.
Pupuk
kandang
5.
Air
6.
Kardus
1.
Siapkan alat dan bahan
2.
Keringkan biji tomat yang buahnya matang
3.
Rendam biji tomat tersebut didalam air selama 12 jam
4.
Campurkan pupuk kandang dengan tanah
5.
Setelah biji tomat di rendam, lakukan penyeleksian
dengan cara memasukan biji tomat kedalam air, lalu ambil biji tomat yang
tenggelam untuk ditanamkan
6.
Masukan tanah yang telah dicampur pupuk kedalam setiap
polybag
7.
Letakan biji tomat didalam polybag yang telah diisi
campuran tanah dengan pupuk. Setiap polybag diisi oleh 5 biji tomat
8.
Letakan polybag pertama diluar rumah agar mendapatkan
cahaya matahari secara langsung. Selanjutnya letakan polybag kedua di dalam
ruangan yang tersinari cahaya matahari secara tidak langsung. Lalu untuk
polybag ketiga letakan di tempat tertutup yang tidak ada sinar matahari (dalam
keadaan gelap) namun tetap harus ada udara.
9.
Amati perubahan tinggi pada setiap polybag
10. Lakukan pengamatan tersebut
selama 12 hari dan ambil gambar setiap polybag dalam selang waktu 3 hari
4.1.1 Hasil pengamatan dalam tabel
POLYBAG
|
HARI KE
|
3
|
6
|
9
|
12
|
1.
(CAHAYA LANGSUNG)
|
2.3
|
3.5
|
4
|
4.5
|
1.8
|
3
|
3.4
|
3.6
|
1.8
|
3
|
3.5
|
3.7
|
0.6
|
2.6
|
3.1
|
3.4
|
0.3
|
2.9
|
3.9
|
4.9
|
RATA-RATA
|
1.36
|
3
|
3.58
|
4.02
|
2.
(CAHAYA TIDAK LANGSUNG)
|
7
|
7.3
|
8.3
|
8.8
|
2.3
|
7
|
7
|
7.2
|
2
|
4.5
|
5.5
|
5.7
|
1.3
|
4.3
|
5
|
5.5
|
0.4
|
5.1
|
6.8
|
8
|
RATA-RATA
|
2.6
|
5.64
|
6.52
|
7.04
|
3.
(TANPA CAHAYA/
GELAP)
|
0.8
|
8.8
|
6.5
|
10.5
|
0.8
|
6.5
|
10.5
|
6.5
|
0.2
|
5.3
|
5.4
|
|
0.4
|
6.3
|
7.6
|
|
0.6
|
7.3
|
9.5
|
|
RATA-RATA
|
0.56
|
6.84
|
7.9
|
8.5
|
4.1.2 Hasil pengamatan dalam diagram
Dari ke-3 polybag yang disimpan di tempat yang berbeda, setelah 12 hari
diamati, tumbuhan yang palin tinggi adalah tumbuhan yang tidak mendapatkan
sinar matahari (gelap). Hal ini karena kerja hormone auksin yang ada pada
tumbuhan tidak dihambat oleh sinar matahari, sehingga tanaman tomat tersebut
akan tumbuh lebih tinggi dari tanaman yang lain.
Hormone auksin akan terurai apabila terkena sinar matahari, peristiwa ini
akan menghambat pertumbuhan tanaman tomat. Oleh karena itu, tumbuhan yang
mendapatkan sinar matahari langsung lebih pendek daripada tanaman tomat yang
lain. Sejalan dengan itu, tumbuhan yang mendapatkan sinar matahari secara tidak
langsung tidak menunjukan hasil yang sangat signifikan, dalam artian tumbuah
ini tidak tumbuh lebih tinggi daripada tanaman yang disimpan di tempat yang
gelap, dan tumbuh lebih tinggi daripada tanaman yang yang mendapatkan sinar
matahari secara langsung. Perbedaan ini terjadi karena intensitas cahaya yang
didapatkan setiap polybag berbeda.
Jika ditinjau dari pertumbuhan tinggi tanaman, tumbuhan yang disimpan di
tempat yang gelap lebih tinggi dari tanaman yang lain. Hal ini berbanding
terbalik dari bertumbuhan batang dan daunnya. Daun pada tumbuhan yang
mendapatkan sinar matahari langsung lebih banyak daripada tumbuhan yang lain
meskipun tanaman ini lebih pendek, sehingga setelah 12 hari tumbuhan ini tumbuh
dengan subur.
Setelah hari ke-12, tumbuhan yang disimpan di tempat yang gelap
satu-persartu mati. Meskipun tanaman ini lebih tinggi, tetapi daun dan batang
dari tanaman ini terlihat kering. Artinya, tumbuhan yang baik adalah tumbuhan
yang mendapatkan sinar matahari secara langsung.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan selam 12
hari, tanaman yang dapat tumbuh dengan baik adalah tanaman yang mendapatkan
sinar matahari secara langsung. Meskipun hormone auksin akan terurai apabila
terkena sinar matahari yang selanjutnya akan menghambat pertumbuhan tinggi
tanaman, tetapi sinar matahari sangat berperan penting dalam proses
fotosintesis
Saran yang dapat penyusun sampaikan ialah bagi para
petani tanaman tomat hendaknya memberikan pencahayaan yang baik bagi tananmannya
agar tanaman tersebut dapat tumbuh
dengan baik. Selain daripada itu, pemberian pupuk juga sangat penting untuk
mendapatkan hasil yang maksimal.
Kistinnah, Idun
dan Lestari, Endang Sri.2010.Biologi.Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Pratiwi, D.A.,
Srikini, Sri Maryat, S.,Bambang, dan Suharno.2006.Biologi.Jakarta:Penerbit Erlangga
Riandari,
Henny.2009.Theory and Aplication of
Biolog.Solo:PT Tiga Serangkai
Cahaya Langsung
|
Hari ke-0
|
Hari ke-3
|
Hari
ke-6
|
Hari ke-9
|
Hari ke-12
|
Cahaya
Tidak Langsung
|
Hari ke-0
|
Hari Ke-3
|
Hari Ke-6
|
Hari Ke-9
|
Hari Ke-12
|
Tanpa Cahaya (Gelap)
|
Hari Ke-0
|
Hari Ke-3
|
Hari Ke-6
|
Hari Ke-9
|
Hari Ke-12
|