Jumat, 27 September 2013

MAKALAH PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT


MAKALAH
PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Pelajaran Biologi Tahun Pelajaran 2013/2014

Oleh:

Hanna Siti Nurhasanah
NIS. 111210184

XII-A3




PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 2 CIAMIS
Jln. KH. Ahmad Dahlan No. 02 Ciamis Kode Pos 46211 Tlp. (0265) 771709


LEMBAR PENGESAHAN


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Biologi
Tahun Pelajaran 2013/2014

Laporan
Yang dipersiapkan dan disusun oleh
Hanna Siti Nurhasanh
NIS. 111210184

XI IPA-3

Ciamis, Agustus 2013



Penyusun
Guru Mata Pelajaran Biologi


Hanna Siti Nurhasnah
Dra.R.Siti Nugrahasari
NIS.111210184
NIP.196405181987032004

 




KATA PENGANTAR


Bismillahirrahmanirrahiim…..
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, alhamdulillah saya telah menyelesaikan makalah mata pelajaran Biologi yang disusun dengan sederhana berjudul “PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TOMAT”.
Makalah ini tidak lain menyajikan hasil pengamatan penyusun terhadap tanaman tomat  selama kurang lebih 12 hari, dimana cahaya matahari sebagai variable bebas dari pengamatan tersebut. Dalam penelitian ini insyaallah akan memberikan manfaat bagi saya khususnya, umumnya bagi pembaca agar dapat mengetahui bagaiman cara pemberian cahaya yang baik bagi pertumbuhan tanaman tomat.
 Dalam penyelesaian makalah ini saya menyadari sepenuhnya bahwa secara nyata penyusun merupakan makhluk Allah yang tidak luput dari kesalahan. Begitu pula dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangannya, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati saya mengharapkan kritik dan saran dari anda yang membaca makalah ini.


Ciamis, Agustus  2013
Penulis



DAFTAR ISI


LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................... i
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iii
BAB I........................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN................................................................................................. 1
1.1        Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2        Rumusan Masalah................................................................................. 1
1.3        Tujuan.................................................................................................... 2
1.4        Hipotesis................................................................................................. 2
1.5        Manfaat.................................................................................................. 2
BAB II...................................................................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................... 3
BAB III..................................................................................................................... 4
BAHAN DAN METODE..................................................................................... 4
3.1        Alat Dan Bahan..................................................................................... 4
3.2        Metode Kerja......................................................................................... 4
BAB IV..................................................................................................................... 5
HASIL DAN ANALISI........................................................................................ 5
4.1        Hasil Pengamatan.................................................................................. 5
4.2        Analisis................................................................................................... 6
BAB V...................................................................................................................... 8
PENUTUP............................................................................................................ 8
5.1        Kesimpulan............................................................................................. 8
5.2        Saran....................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 9
LAMPIRAN........................................................................................................ 10


BAB I

PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang

Cahaya matahari adalah sumber energy utama bagi kehidupan seluruh makhluk hidup di dunia. Bagi tumbuhan khusunya yang berklorofil, cahaya matahari sangat menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makan yang dihasilkan akan menentukan ketersediaan energy untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Cahaya merupakan factor penting terhadap berlangsungnya fotosintesis, sementara fotosintesis merupakan proses yang menjadi kunci dapat berlangsungnya proses metabolisme yang lain didalam tanaman.
Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan. Selain itu kekurangan cahaya saat perkembangan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna pucat (tidak hijau). Gejala etiolasi tersebut disebabkan oleh kurangn cahaya atau tanaman berada di tempat yang gelap. Cahaya juga dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena dapat  memecu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya.
Dikarenankan cahaya atau sinar matahari sangan penting dan memberikan pengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman, maka pada tugas kali ini, akan dibahas lebih lanjut  mengenai pengaruh cahaya dalam pertumbuhan tanaman tomat

1.2  Rumusan Masalah

1.      Apakah cahaya berpengaruh dalam pertumbuhan tanaman tomat?
2.      Bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tumbuhan tomat?
3.      Adakah perbedaan pertumbuhan tanaman tomat yang memperoleh perbedaan cahaya?

1.3  Tujuan

1.      Untuk mengetahui pengauh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman tomat
2.      Untuk mengetahui adakah perbedaan dalam pertumbuhan tanaman tomat yang memiliki perbedaan intensitas cahaya yang diberikan

1.4  Hipotesis

Adanya perbedaan pemeberian cahaya pada petumbuhan tanaman tomat tentu akan menghasilkan perbedaan pertumbuhan. Tomat yang mendapatkan cahaya langsung akan tumbuh lebih bagus dan lebih baik dari tanaman lain yang mendapatkan cahaya secara tidak langsung ataupun tumbuhan yang diletakan ditempat yang gelap (tanpa cahaya).

1.5  Manfaat

Penelitian ini akan memberaikan manfaat bagi saya maupun pembaca untuk memberikan informasi  dalam pemberian intensitas tanaman tomat agar mendapatakan pencahayaan yang baik sehingga menjadikan tanaman tersebut tumbuh dengan maksimal.









BAB II

TINJAUAN PUSTAKA


Cahaya merupakan salah satu factor yang sangat berpengaruh pada pertumbuhan tumbuhan. Hal itu karena cahaya, terutama cahya matahari, merupakan factor yang sangat penting untuk melakukan fotosintesis. Intensitas pencahayaan atau penyiaran yang berbeda akan menghasilkan macam pertumbuhan tumbuhan yang berbeda. Respon tumbuhan terhadap panjang penyinaran yang bervariasi disebut fotoperiodisme. Respon itu meliputi dormansi (masa tidur yang bertujuan untuk mengatasi masa/ musim yang tidak menguntungkan untuk tumbuhan), pembungaan , perkecambahan, dan perkembangan batang serta akar.
Dalam pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman tomat juga dipengaruhi oleh factor eksternal diantaranya hormone dan gen. hormone yang paling berpengaruh terhadap intensitas cahaya pada tumbuhan tomat adalah hormone auksin. Auksin merupakan senyawa asetat yang terdapat pada tumbuhan. Auksin dapat ditemukan di embrio biji, meristem tunas apikan, dan daun-daun muda. Selain berpengaruh meningkatkan laju pemanjangan sel pada tumbuhan, auksin juga merupakan hormone pengatur proses fisiologis yang dapat digunakan untuk memacu pembentukan buah tanpa penyerbukan (disebut partenokapri). Ada beberapa macam auksin, yaitu rizokalin, kaulokalin, dan antokalin. Rizokalin merupakan hormone pengatur pertumbuhan akar (identic dengan vitamin B). Kaulokalin merupakan hormone pemacu pertumbuhan batang. Filokalin merupakan hormone pemacu pertumbuhan daun. Autokalin merupakan hormone pemacu pembentukanbunga.


BAB III

BAHAN DAN METODE


3.1       Alat Dan Bahan

1.      Polybag 3 lembar
2.      Biji tomat 15 biji
3.      Tanah
4.      Pupuk kandang
5.      Air
6.      Kardus

3.2       Metode Kerja

1.      Siapkan alat dan bahan
2.      Keringkan biji tomat yang buahnya matang
3.      Rendam biji tomat tersebut didalam air selama 12 jam
4.      Campurkan pupuk kandang dengan tanah
5.      Setelah biji tomat di rendam, lakukan penyeleksian dengan cara memasukan biji tomat kedalam air, lalu ambil biji tomat yang tenggelam untuk ditanamkan
6.      Masukan tanah yang telah dicampur pupuk kedalam setiap polybag
7.      Letakan biji tomat didalam polybag yang telah diisi campuran tanah dengan pupuk. Setiap polybag diisi oleh 5 biji tomat
8.      Letakan polybag pertama diluar rumah agar mendapatkan cahaya matahari secara langsung. Selanjutnya letakan polybag kedua di dalam ruangan yang tersinari cahaya matahari secara tidak langsung. Lalu untuk polybag ketiga letakan di tempat tertutup yang tidak ada sinar matahari (dalam keadaan gelap) namun tetap harus ada udara.
9.      Amati perubahan tinggi pada setiap polybag
10.  Lakukan pengamatan tersebut selama 12 hari dan ambil gambar setiap polybag dalam selang waktu 3 hari

BAB IV

HASIL DAN ANALISI


4.1    Hasil Pengamatan

         4.1.1   Hasil pengamatan dalam tabel

POLYBAG
HARI KE
3
6
9
12
1.
(CAHAYA LANGSUNG)
2.3
3.5
4
4.5
1.8
3
3.4
3.6
1.8
3
3.5
3.7
0.6
2.6
3.1
3.4
0.3
2.9
3.9
4.9
RATA-RATA
1.36
3
3.58
4.02
2.
(CAHAYA TIDAK LANGSUNG)
7
7.3
8.3
8.8
2.3
7
7
7.2
2
4.5
5.5
5.7
1.3
4.3
5
5.5
0.4
5.1
6.8
8
RATA-RATA
2.6
5.64
6.52
7.04
3.
(TANPA CAHAYA/
GELAP)
0.8
8.8
6.5
10.5
0.8
6.5
10.5
6.5
0.2
5.3
5.4

0.4
6.3
7.6

0.6
7.3
9.5

RATA-RATA
0.56
6.84
7.9
8.5

  4.1.2   Hasil pengamatan dalam diagram















4.2     Analisis

Dari ke-3 polybag yang disimpan di tempat yang berbeda, setelah 12 hari diamati, tumbuhan yang palin tinggi adalah tumbuhan yang tidak mendapatkan sinar matahari (gelap). Hal ini karena kerja hormone auksin yang ada pada tumbuhan tidak dihambat oleh sinar matahari, sehingga tanaman tomat tersebut akan tumbuh lebih tinggi dari tanaman yang lain.
Hormone auksin akan terurai apabila terkena sinar matahari, peristiwa ini akan menghambat pertumbuhan tanaman tomat. Oleh karena itu, tumbuhan yang mendapatkan sinar matahari langsung lebih pendek daripada tanaman tomat yang lain. Sejalan dengan itu, tumbuhan yang mendapatkan sinar matahari secara tidak langsung tidak menunjukan hasil yang sangat signifikan, dalam artian tumbuah ini tidak tumbuh lebih tinggi daripada tanaman yang disimpan di tempat yang gelap, dan tumbuh lebih tinggi daripada tanaman yang yang mendapatkan sinar matahari secara langsung. Perbedaan ini terjadi karena intensitas cahaya yang didapatkan setiap polybag berbeda.
Jika ditinjau dari pertumbuhan tinggi tanaman, tumbuhan yang disimpan di tempat yang gelap lebih tinggi dari tanaman yang lain. Hal ini berbanding terbalik dari bertumbuhan batang dan daunnya. Daun pada tumbuhan yang mendapatkan sinar matahari langsung lebih banyak daripada tumbuhan yang lain meskipun tanaman ini lebih pendek, sehingga setelah 12 hari tumbuhan ini tumbuh dengan subur.
Setelah hari ke-12, tumbuhan yang disimpan di tempat yang gelap satu-persartu mati. Meskipun tanaman ini lebih tinggi, tetapi daun dan batang dari tanaman ini terlihat kering. Artinya, tumbuhan yang baik adalah tumbuhan yang mendapatkan sinar matahari secara langsung.



BAB V

PENUTUP


6.1              Kesimpulan

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan selam 12 hari, tanaman yang dapat tumbuh dengan baik adalah tanaman yang mendapatkan sinar matahari secara langsung. Meskipun hormone auksin akan terurai apabila terkena sinar matahari yang selanjutnya akan menghambat pertumbuhan tinggi tanaman, tetapi sinar matahari sangat berperan penting dalam proses fotosintesis

5.2       Saran

Saran yang dapat penyusun sampaikan ialah bagi para petani tanaman tomat hendaknya memberikan pencahayaan yang baik bagi tananmannya agar  tanaman tersebut dapat tumbuh dengan baik. Selain daripada itu, pemberian pupuk juga sangat penting untuk mendapatkan hasil yang maksimal.




DAFTAR PUSTAKA


Kistinnah, Idun dan Lestari, Endang Sri.2010.Biologi.Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Pratiwi, D.A., Srikini, Sri Maryat, S.,Bambang, dan Suharno.2006.Biologi.Jakarta:Penerbit Erlangga
Riandari, Henny.2009.Theory and Aplication of Biolog.Solo:PT Tiga Serangkai




LAMPIRAN


Cahaya Langsung
Hari ke-0
Hari ke-3
Hari ke-6
Hari ke-9
Hari ke-12


Cahaya Tidak Langsung
Hari ke-0
Hari Ke-3
Hari Ke-6
Hari Ke-9
Hari Ke-12


Tanpa Cahaya (Gelap­)
Hari Ke-0
Hari Ke-3
Hari Ke-6
Hari Ke-9
Hari Ke-12